kulihat langit biru melengkung
menyimpan rasa ingin tahu
selalu ada bayangan di titik jauh
kuamati musim berganti tak urut
menghantar panas sesudah kemarau
selalu
muncul angan di batas waktu

siang panas debu berterbangan bersilang
siur
menggugah jengah sebelum lengah
selalu datang was
was setelah lupa
ohh hidup yang tak terpenjara
mengapa selalu sesal sesudah khilaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar