Istrimu
bukan siapa siapa kamu
Ia
adalah warga antah berantah
Yang
bersedia menghimpun keluh kesahmu
Ia
bukan saudaramu
Yang
rela sengsara bersamamu
Ia
juga bukan darah dagingmu
Ia adalah busana bagimu
Yang
tak ragu menutup borok membangkitkan gagahmu
Ia
adalah kebun ladang untukmu
Yang
tak merintih menampung bibit tangguhmu
Ia
adalah tulang rusukmu yang luruh
Yang
menyempurnakan tegak berdirimu
Ia
adalah orang lain
Yang
kau temukan dengan istighorah
Serta
ribuan doa semoga serta angan angan
Betapa
celakanya kamu jika kamu membiarkan
Ia
menyeka airmatanya dengan sapu tangannya
sendiri
Pun
alangkah malangnya kamu jika kamu
mengizinkan
Ia
berbahagia dengan gelak tawa tanpa kamu
ada disisinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar