Senin, 28 Agustus 2017
Sepakat Mupakat
Kutemui kau di puncak akal sehatku
rasaku membanting remuk seluruh takutku
menggilas halus segenap pori khawatirku
menindas keras nadi was wasku
Kujumpa kau di awan tanpa mendung tanpa halilintar
kita sepakat tidak ngomong cinta
karena cinta milik dewa dewa
kita mupakat tidak bicara cita
karena harapan digagas para satria
kita setuju tidak ngomong rindu
sebab rindu empunya pemulung kata
perlu waktu menutup malu
rindu atau nafsu
hampir tak ada beda
Keledai jatuh kembali
Ditengah retak retak jiwa
Berlalu lalang luka nganga
Geram gundah gelisah juga amarah
Asin pahit kecut getir tak terpisah
Kusambut suara bisik bisik halus di
dermaga
Kupingku bukan tak dengar maumu
Malangnya otakku terlalu bebal
Leleh keringat berbaur aroma tubuhmu
Minggu, 27 Agustus 2017
Ini ( bukan ) cinta
sepinya
malam saat terbangun
menemukan bulan sembunyi
jengrik tak berani mengerik
kunang
kunang tutupi kerlipnya
Jumat, 25 Agustus 2017
Qur ban
Sebelum kutempel pisau di
lehermu
sudah kupotong kesombongan di hatiku
Sebelum kukuliti tubuhmu
sudah kupenggal tamakku
Sesudah darah terakhir menetes
dari tubuhmu
siap kuganti ke akuanku
PerJALANan
Yaa banyak orang bergegas mencari bahagia sepanjang hidup
mereka
Memang terlalu banyak orang tergesa menentukan pilihan
menyesali nasib mereka
Tak sedikit tentu yang
berhenti di oase terjebak mencari
salah penawar dahaga
Tak terbilang bisa jadi mereka putus asa menemukan sesuatu
bukan yang dicarinya
Rabu, 23 Agustus 2017
KAMI JUGA ANAK BANGSA
Oh Indonesia......
Kapan kau memberi kesempatan waktu
Kami papa terhina dan terpuruk
Merasakan belajar tanpa takut
kelas ambruk
Duduk di bangku dan bukan kursi miring tak menentu
Menulis di White board bukanya
papan berlubang bak kena peluru
Selasa, 22 Agustus 2017
Subuh
di wangi embun menjelang pagi kujumputi dosa
setiap langkah adalah pembagi nestapa
ayunan tanpa irama bersedaku tangan didada
tegaskan kalbu rusak bak tangga patah
setiap langkah adalah pembagi nestapa
ayunan tanpa irama bersedaku tangan didada
tegaskan kalbu rusak bak tangga patah
Raja bisa datang dan pergi
Pada pergulatan
kekuasaan mencekam
Setiap langkah
keberanian adalah kebijakan sang Raja
Pun boleh jadi ia
ngomong ngelantur tak tertata
menggelar sidang penuh
rekayasa tanpa agenda
Tak ada
Tak ada yang membunuh rindu bertemu
Ia datang menggulung sepi serta sunyi
tiba menyergap merusak pagi
pun pada ramai menggangu hari
pun pada ramai menggangu hari
Senin, 21 Agustus 2017
TUHAN
Tak perlu
Tak perlu
kau mengingatkan aku akan rasaku
Bahkan kopi yang kamu suka tak berbanding rasaku
Tak usah kau
merayu aku untuk mencitaimu
Bahkan
kalimat paling haram kupakai meraihmu
Doa
Ya Tuhan pemilik Langit, bumi dan diantara keduanya
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Ya Tuhan pemilik keabadian
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu
The wedding
Api cinta
Cinta kasih
Kasih sayang
Cinta kasih
Kasih sayang
Oh kekasihku
Api cintaku yang meluluh lantakan rasa adakah yang salah ?
Cinta kasihku yang menaut tambatkan berjuta rasa tentu tak ada yang salah
Kasih sayangku yang mengikat erat dua rasa
Siapa berani menyalahkan?
Api cintaku yang meluluh lantakan rasa adakah yang salah ?
Cinta kasihku yang menaut tambatkan berjuta rasa tentu tak ada yang salah
Kasih sayangku yang mengikat erat dua rasa
Siapa berani menyalahkan?
Minggu, 20 Agustus 2017
Graduation
Kelas ini begitu sunyi
Pernahkah kau amati lempung ditepuk berkali kali
Membakar tanah liat menjadi tembikar gerabah
Menekuk menekan membentuk alur tanpa gerigi
Pernahkah kau amati lempung ditepuk berkali kali
Membakar tanah liat menjadi tembikar gerabah
Menekuk menekan membentuk alur tanpa gerigi
Maaf
Pada maaf yang
kaucapkan
Kausengaja
tekankan per butiran huruf
Adakah kau tahu
Adakah kau tahu
Kau tak salah
hanya sedikit keliru
Karenanya aku tak
perlu mengiyakan maafmu
titik nol
Sering aku jengah tanpa tahu kenapa
Menyelam melongngok hati
penuh gundah
Pada tubir malam bertelekan gelisah
Hanya padaMu rangkaian cerita kelam kuberkisah
Hanya padaMu cacat
kalbu kututur limpahkan
ALIBI
Separo lebih jalan menuju hatimu
Licin
berlumut bercabang mengular liar
Tersesat sungguh menyesatkan
Mesti
sepanjang hari kucoba hafalkan
Juga kulihat
kulirik kompas peta rasa
Jarum bergoyang berayun diantara diam tak diam
Sakit
Sakitmu adalah waktu merenung
tentang sehatmu
Seperti magnit menarik sisi
gelap dalam gengaman
Mencuci dosa dengan bersedaku terpekur di pojok sofa
Berlinang air mata tak
menghapus rasa salahmu
ASA DUA KOTA
tak sesaat
tak sekejap
kudengar simak ceritamu
tak harus kukatakan
ceritamu berbalut sendu
lidahmu tarikan harapan dan ratapan
TONI
SAAT KITA MENYASIKAN MATAHARI
TAK TAHU BESOK KITA MERASAKAN HANGAT SINARNYA
KETIKA KITA MENUNGGU HUJAN TURUN
BISA JADI BESOK TUBUH KITA TERHEMPAS AIR BAH
MANAKALA KITA MENGHARAP BUAIAN TEMARAM REMBULAN
SESUDAHNYA KITA DIKURUNG KEGELAPAN
TAK TAHU BESOK KITA MERASAKAN HANGAT SINARNYA
KETIKA KITA MENUNGGU HUJAN TURUN
BISA JADI BESOK TUBUH KITA TERHEMPAS AIR BAH
MANAKALA KITA MENGHARAP BUAIAN TEMARAM REMBULAN
SESUDAHNYA KITA DIKURUNG KEGELAPAN
Serasa
Kau datang di detik yang tak kuduga
Kusambut kau di pasir waktu tak berencana
Kusambut kau di pasir waktu tak berencana
Kau hampiri aku tanpa kata
Kudekati kau pun tanpa berucap
Kudekati kau pun tanpa berucap
Datanglah
Kalau malaikat datang padaku
Adakah engkau sengaja membukakan pintu
Adakah engkau sengaja membukakan pintu
Jika malaikat mengintipku
Sengajakah engkau menunjukan sembunyiku
Sengajakah engkau menunjukan sembunyiku
Seandai malaikat datang menjemputku
Menangiskah engkau atas pergiku
Menangiskah engkau atas pergiku
Rabu, 16 Agustus 2017
UNTUK ANAKKU
duduk sesenggukan diserambi
sambil melihat foto
temannya bahagia membawa piala
mengapa sayangku
matamu lembam tak biasa ?
ayah , aku tak juara
kuisi hariku latihan tak berujung
tulangku memanjang jariku merenggang
salto dan sit up jadi menu utama ,ayah ...
mengapa si Abu juara
matamu lembam tak biasa ?
ayah , aku tak juara
kuisi hariku latihan tak berujung
tulangku memanjang jariku merenggang
salto dan sit up jadi menu utama ,ayah ...
mengapa si Abu juara
G U R U
Muridku . . . .
tak ada yang baru hari ini
kecuali sedikit tugas yang harus kau tunjukkan
sungguh tak penting
salah atau tak benar
keliru atau tak tak tepat
betul atau mendekati benar
tak ada yang baru hari ini
kecuali sedikit tugas yang harus kau tunjukkan
sungguh tak penting
salah atau tak benar
keliru atau tak tak tepat
betul atau mendekati benar
TULANG RUSUK
Besok matahari menjelang
Kau antar kan cinta kepadaku
Kusambut dengan suka cita
Dimana aku melepas rasa tahumu
Menghujam jauh di wadah tak terpelihara
Semoga rasamu tak sia sia
Kau antar kan cinta kepadaku
Kusambut dengan suka cita
Dimana aku melepas rasa tahumu
Menghujam jauh di wadah tak terpelihara
Semoga rasamu tak sia sia
Besok pagi merekah
Kau hadirkan cinta kepadaku
Tanpa sansi dan ragu
Bukankah aku sering merajuk
keingintahuan juga kesangsianmu
terjawab sebelum kau bertanya
JatUH HaTi
Mata batin mata hati
Mata dewa mata mata
Air mata
Mata dewa mata mata
Air mata
Kalau mata batin tak bisa mengelak kenapa sembunyi jika sudah nyata
Kalau mata hati tak pernah bisa memanipulasi diri mengapa trus bertanya
Kalau mata dewa mampu melihat tersirat tersamar bagaimana kau tutupi yang jelas tersurat
Kalau mata mata tersebar diantara asa dimana harus meletakan rasa
Kalau air mata sungguh tak ada tersisa sudahlah kau simpan sapu tangan tak berguna
Kalau mata hati tak pernah bisa memanipulasi diri mengapa trus bertanya
Kalau mata dewa mampu melihat tersirat tersamar bagaimana kau tutupi yang jelas tersurat
Kalau mata mata tersebar diantara asa dimana harus meletakan rasa
Kalau air mata sungguh tak ada tersisa sudahlah kau simpan sapu tangan tak berguna
Ode untuk istri
Istriku. . . .
Malam terjaga menemukanmu tertidur bertilam mimpi
Kubelai rambutmu dan kau terbangun trus tertidur lagi
Kupuaskan menyimak halus denyut nadi
Kusengajakan menggeser selimut menutup rapat kaki
Kujaga sekedar esok kau terbangun mimpi menjadi terbukti
Malam terjaga menemukanmu tertidur bertilam mimpi
Kubelai rambutmu dan kau terbangun trus tertidur lagi
Kupuaskan menyimak halus denyut nadi
Kusengajakan menggeser selimut menutup rapat kaki
Kujaga sekedar esok kau terbangun mimpi menjadi terbukti
Doa
Ya Tuhan pemilik Langit, bumi dan diantara keduanya
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Ya Tuhan pemilik keabadian
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
Orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
Orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu
REZEKI
Kamu pikir rezeki itu karena pangkatmu
Tidak.
Ia tiba menembus tembok tebal yang raksasa pun tak mampu merobohkanya.
Tuhanlah pemberinya.
Tidak.
Ia tiba menembus tembok tebal yang raksasa pun tak mampu merobohkanya.
Tuhanlah pemberinya.
Kamu sangka rezeki itu karena jabatanmu
Tidak.
Ia mampir meruntuhkan kokohnya kekuasaan pun lelembut tak bisa mempertahankannya
Tuhanlah pembaginya
Tidak.
Ia mampir meruntuhkan kokohnya kekuasaan pun lelembut tak bisa mempertahankannya
Tuhanlah pembaginya
ANAK GADISKU ( she's got her birthday)
Anakku sayang..
Malam telah lebih separuh jalan
Aku tengok kau tertidur kecapaian
Menuntut ilmu pembuka harapan
Tak pernah kudengar kau mengaduh pun mengeluh meratap
Malam telah lebih separuh jalan
Aku tengok kau tertidur kecapaian
Menuntut ilmu pembuka harapan
Tak pernah kudengar kau mengaduh pun mengeluh meratap
DOA UNTUK ANAKKU
Anakku ……..
senjaku segera tiba
sungguh aku tak ingin kau menyalakan lilin atau suar
karena engkaulah suarku
menjelang malam gelap
kuintip tidurmu terhias senyum
napasmu tertata halus
sehalus kautatap esok hari
senjaku segera tiba
sungguh aku tak ingin kau menyalakan lilin atau suar
karena engkaulah suarku
menjelang malam gelap
kuintip tidurmu terhias senyum
napasmu tertata halus
sehalus kautatap esok hari
Selasa, 15 Agustus 2017
JatUH HaTi
Mata batin mata hati
Mata dewa mata mata
Air mata
Mata dewa mata mata
Air mata
Kalau mata batin tak bisa mengelak kenapa sembunyi jika sudah nyata
Kalau mata hati tak pernah bisa memanipulasi diri mengapa trus bertanya
Kalau mata dewa mampu melihat tersirat tersamar bagaimana kau tutupi yang jelas tersurat
Kalau mata mata tersebar diantara asa dimana harus meletakan rasa
Kalau air mata sungguh tak ada tersisa sudahlah kau simpan sapu tangan tak berguna
Kalau mata hati tak pernah bisa memanipulasi diri mengapa trus bertanya
Kalau mata dewa mampu melihat tersirat tersamar bagaimana kau tutupi yang jelas tersurat
Kalau mata mata tersebar diantara asa dimana harus meletakan rasa
Kalau air mata sungguh tak ada tersisa sudahlah kau simpan sapu tangan tak berguna
Lantas kenapa
Ketika engkau melihat orang buta
Bersukurlah engkau diberi nikmat melihat indah bianglala warna
Lantas kenapa matamu tak pintar memilah milih batil dan benar ?
Bersukurlah engkau diberi nikmat melihat indah bianglala warna
Lantas kenapa matamu tak pintar memilah milih batil dan benar ?
Ketika engkau tahu disebelahmu berdiri orang tuli
Berbahagialah engkau diberi karunia mendengar beribu nada symphony
Lantas mengapa kupingmu akrab mendengar aib cela temanmu ?
Berbahagialah engkau diberi karunia mendengar beribu nada symphony
Lantas mengapa kupingmu akrab mendengar aib cela temanmu ?
BIRU BENHUR
Tak nampakmu
Terjepit napasku entah antara sesak atau kambuh bengeku
Kurinci hanya sejurus sekipasan waktu
Udara serasa pengap berputar kellilng dikepalaku
Selayak segulung kain mengikat erat leherku
Terjepit napasku entah antara sesak atau kambuh bengeku
Kurinci hanya sejurus sekipasan waktu
Udara serasa pengap berputar kellilng dikepalaku
Selayak segulung kain mengikat erat leherku
anakku tercinta
Seluas Rusia, setinggi azimut langit
kasih bak semak liar
menerjang bahkan tembok rumah kita
menerobos hari hari gelap
melunturkan bau keringat
kasih bak semak liar
menerjang bahkan tembok rumah kita
menerobos hari hari gelap
melunturkan bau keringat
Ode untuk istri
Istriku. . . .
Malam terjaga menemukanmu tertidur bertilam mimpi
Kubelai rambutmu dan kau terbangun trus tertidur lagi
Kupuaskan menyimak halus denyut nadi
Kusengajakan menggeser selimut menutup rapat kaki
Kujaga sekedar esok kau terbangun mimpi menjadi terbukti
Malam terjaga menemukanmu tertidur bertilam mimpi
Kubelai rambutmu dan kau terbangun trus tertidur lagi
Kupuaskan menyimak halus denyut nadi
Kusengajakan menggeser selimut menutup rapat kaki
Kujaga sekedar esok kau terbangun mimpi menjadi terbukti
Istriku . . . .
Sedari pagi berlari merenda hari
Aku merasa berdosa tak bisa membatasi
Sedari pagi berlari merenda hari
Aku merasa berdosa tak bisa membatasi
Ya, istriku
Aku sungguh ingin kau terlelap
Persis malam kemarin dan sebelum ini
dan menjaga mimipi tak terusik terlalu dini
Aku sungguh ingin kau terlelap
Persis malam kemarin dan sebelum ini
dan menjaga mimipi tak terusik terlalu dini
Doa
Ya Tuhan pemilik Langit, bumi dan diantara keduanya
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Ya Tuhan pemilik keabadian
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
Orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
Orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu
ANAK GADISKU
( she's got her birthday)
Anakku sayang..
Malam telah lebih separuh jalan
Aku tengok kau tertidur kecapaian
Menuntut ilmu pembuka harapan
Tak pernah kudengar kau mengaduh pun mengeluh meratap
Malam telah lebih separuh jalan
Aku tengok kau tertidur kecapaian
Menuntut ilmu pembuka harapan
Tak pernah kudengar kau mengaduh pun mengeluh meratap
Anaku gadisku
Kau yaitu belaian tumpuan kalbu
Padamu tak pernah kutitip pesan citaku
Kuserahkan asamu dengan suka citamu
Jadilah penderma belas asih sesamamu
Penyebar kehangatan penyantun nestapa haru biru
Kau yaitu belaian tumpuan kalbu
Padamu tak pernah kutitip pesan citaku
Kuserahkan asamu dengan suka citamu
Jadilah penderma belas asih sesamamu
Penyebar kehangatan penyantun nestapa haru biru
Anaku sayang
Pagi menjelang fajar sebelum hilang embun
Bergegas sengaja kau mengambil air wudhu
Menggelar sajada membersihkan kerak kotor hatimu
Tak pernah ketinggalan mendirikan subuh bersamaku
Pagi menjelang fajar sebelum hilang embun
Bergegas sengaja kau mengambil air wudhu
Menggelar sajada membersihkan kerak kotor hatimu
Tak pernah ketinggalan mendirikan subuh bersamaku
Anak gadisku
Kau yaitu pemersatu penawar rindu
Padamu tak pernah kupilih paksakan jodohmu
Kuserah pasrahkan Arjuna tambatan hatimu
Pilihlah lelaki calon suami seiman idamanmu
Penuntun ibadah akhirat pendamping biduk dunia palsu kelabu
Kau yaitu pemersatu penawar rindu
Padamu tak pernah kupilih paksakan jodohmu
Kuserah pasrahkan Arjuna tambatan hatimu
Pilihlah lelaki calon suami seiman idamanmu
Penuntun ibadah akhirat pendamping biduk dunia palsu kelabu
IBU
Pada samudra luas
ampunanmu dalam tak terbatas
ampunanmu dalam tak terbatas
Pada hutan terlebat menyesatkan
petunjuk arahmu tak perlu tafsir firasat
petunjuk arahmu tak perlu tafsir firasat
Pada cemoohan sumpah serapah
senyumanmu merekah kian ramah
senyumanmu merekah kian ramah
KALAU KAUM MARGINAL
Kalau kau lapar
Kau bisa menyuruh budakmu
mengambilkan makanan bercitarasa
Kalau aku lapar
Aku cuma bisa menyuruh pikiranku
mencerna sembarang kudapan asal kenyang
Kau bisa menyuruh budakmu
mengambilkan makanan bercitarasa
Kalau aku lapar
Aku cuma bisa menyuruh pikiranku
mencerna sembarang kudapan asal kenyang
Kalau kau haus
Kisa bisa menyuruh abdimu
menuangkan air berasa
Kalau aku haus
Aku paling mengatupkan bibir
menelan nikmat air saliva
Kisa bisa menyuruh abdimu
menuangkan air berasa
Kalau aku haus
Aku paling mengatupkan bibir
menelan nikmat air saliva
Indonesia Bangkitlah Negeri Bintang Lima
Tak hanya satu lautan dihuni berjenis jenis biota berenang menari menyelam diantara ganggang rumput serta batu koral
Dipancing dijala nenek moyang sampai cucu cicit ketujuh tak akan habis beranak pinak berkembang banyak menjanjikan
Dilaut samudra danau dan sungai air tenang ikan berkumpul bergerombol membentuk bayangan mengesankan
Maka galau risau sipoltak kurang gizi adalah kisah berulang yang tak pantas didengar
Dipancing dijala nenek moyang sampai cucu cicit ketujuh tak akan habis beranak pinak berkembang banyak menjanjikan
Dilaut samudra danau dan sungai air tenang ikan berkumpul bergerombol membentuk bayangan mengesankan
Maka galau risau sipoltak kurang gizi adalah kisah berulang yang tak pantas didengar
Tak kan lari rezeki dikejar
Kuberlari kencang kau pun bergegas
Kuraih kau pun lepas
Ku hampiri dini hari kau pun tak sudi membalas
Kuraih kau pun lepas
Ku hampiri dini hari kau pun tak sudi membalas
Ku diam kau malu malu dekati aku
Ku berdiri kau sodorkan kursi bangku
Ku diam kau sibuk merajuk
Ku berdiri kau sodorkan kursi bangku
Ku diam kau sibuk merajuk
Pada sisi ini
Aku tambah yakin
Tuhan adil membagi rezeki
Aku tambah yakin
Tuhan adil membagi rezeki
Tak perlu menangis jika tak dapat
Tak perlu pongah ketika berlimpah
Tak perlu pongah ketika berlimpah
That s what friend are for
Jatuh hujan di tapak jalanku
Membuat kau sibuk mencari untuku sebuah payung
Membuat kau sibuk mencari untuku sebuah payung
Jalan menanjak membukit
Mencoba kau tak lelah mencari untuku seutas tali
Mencoba kau tak lelah mencari untuku seutas tali
Marhaban ya Ramadhan
Tinggal sebiji malam ini
Menghantar menapak bulan suci
Selamat datang Ramadhan
Padamu kukalungkan rasa syukur tak terinci tak terperi
Setahun berharap penuh doa kunanti
Menghantar menapak bulan suci
Selamat datang Ramadhan
Padamu kukalungkan rasa syukur tak terinci tak terperi
Setahun berharap penuh doa kunanti
Ramadhan selamat bersua
Kuniatkan sengaja menjalanka puasa
Menahan rasa ingin makan memuaskan lapar ingin minum menghapus dahaga
Mengekang mata memandang dunia penuh warna
Menyumbat telinga mendengar ghibah tak guna Menghentikan pikiran merekayasa rencana
Menghambat kaki melangkah tak ketempat layak
Mengikat tangan meninju tak menentu
Membungkam mulut mengumbar kata tak berasa
Mengunci nafsu mengekang kendali hasrat bercumbu menggulung khayal syahwatku
Kuniatkan sengaja menjalanka puasa
Menahan rasa ingin makan memuaskan lapar ingin minum menghapus dahaga
Mengekang mata memandang dunia penuh warna
Menyumbat telinga mendengar ghibah tak guna Menghentikan pikiran merekayasa rencana
Menghambat kaki melangkah tak ketempat layak
Mengikat tangan meninju tak menentu
Membungkam mulut mengumbar kata tak berasa
Mengunci nafsu mengekang kendali hasrat bercumbu menggulung khayal syahwatku
Ibu
Kita benar melihat ibu yang berajak tua
Ibu yang perkasa kini tampak renta
Setiap kata adalah pinta
Sepenggal kalimat berbareng air mata
Berat kehidupan membuat ibu lupa
Beban jiwa memaksa ibu alpa
Ibu yang perkasa kini tampak renta
Setiap kata adalah pinta
Sepenggal kalimat berbareng air mata
Berat kehidupan membuat ibu lupa
Beban jiwa memaksa ibu alpa
Lailatul Qodar
Wahai malam yang kunantikan
Termenung terpekur dimalam malam yang kau janjikan
Malam bertabur bintang menghiasi langit tak berawan
Malam sepi nyenyet tanpa jejak binatang berseliweran
Bulan separo tertidur bertelekan angin kesunyian
Termenung terpekur dimalam malam yang kau janjikan
Malam bertabur bintang menghiasi langit tak berawan
Malam sepi nyenyet tanpa jejak binatang berseliweran
Bulan separo tertidur bertelekan angin kesunyian
Yakin ketemu Romadhon tahun depan?
Jumputlah dosamu
Tanamlah kebaikanmu
Pada bapakmu
Pada ibumu
Pada saudaramu
Pada teman yang membencimu
Pada musuhmu yang patut kau kasihani
Hari ini juga
Sekarang ini juga
Tanamlah kebaikanmu
Pada bapakmu
Pada ibumu
Pada saudaramu
Pada teman yang membencimu
Pada musuhmu yang patut kau kasihani
Hari ini juga
Sekarang ini juga
Minggu, 13 Agustus 2017
E – KTP E ( KORUPSI TERUS PAK )
E koruptor
Enak ya punya duit berlimpah
Bisa apa saja kau mau
Enak ya punya duit berlimpah
Bisa apa saja kau mau
Silakan
Bisa saja disimpan
Di brankas Cayman atau Switzerland
Boleh belikan Ferrari si sulung
Lamborghini si bungsu
Apartemen atau condominium
untuk
Sang gendak
Bisa saja disimpan
Di brankas Cayman atau Switzerland
Boleh belikan Ferrari si sulung
Lamborghini si bungsu
Apartemen atau condominium
untuk
Sang gendak
E Koruptor
Enak ya punya duit berlimpah
Juga boleh sedekah
Ke panti asuhan panti lansia
Pula bersama kerabat ke tanah suci
Pun umroh ke sekian kali
Enak ya punya duit berlimpah
Juga boleh sedekah
Ke panti asuhan panti lansia
Pula bersama kerabat ke tanah suci
Pun umroh ke sekian kali
E Koruptor
Malam panjang kau akan penuh horor
Doa rakyat kau tentu teror
Aib kau mutlak mengekot
Kisah kau jelas buka rekor
Sejarah kau ditulis tinta kotor
Malam panjang kau akan penuh horor
Doa rakyat kau tentu teror
Aib kau mutlak mengekot
Kisah kau jelas buka rekor
Sejarah kau ditulis tinta kotor
E Koruptor
Enak ya pumya duit berlimpah
Sembari selonjor
Sembari selonjor
Kamu adalah guru
Pada galibnya
Kamu adalah guru
Kamu adalah guru
Setidaknya bagi dirimu
Karenanya menjadi tugas wajibmu
Menjadi acuan bagi keluargamu
Mendorong semangat anak anakmu
Membimbing penuh kesabaran adik adikmu
Menggelorakan asa saudara saudaramu
Menyemogakan tulus bapak ibumu
Melapangkan jalan setapak sahabatmu
Mengayomi damai tetanggamu
Menyiangi jalan keliru musuh musuh musuhmu
Menawarkan protokol damai lawan lawanmu
Membagi kasih sesamamu
Karenanya menjadi tugas wajibmu
Menjadi acuan bagi keluargamu
Mendorong semangat anak anakmu
Membimbing penuh kesabaran adik adikmu
Menggelorakan asa saudara saudaramu
Menyemogakan tulus bapak ibumu
Melapangkan jalan setapak sahabatmu
Mengayomi damai tetanggamu
Menyiangi jalan keliru musuh musuh musuhmu
Menawarkan protokol damai lawan lawanmu
Membagi kasih sesamamu
A MazE in a LabyrINth
4 my beloved friend still
sabar sungguh tak berbatas
Kau ciptakan labirin meski aku mengingatkanmu
Koridor koridor itu terang memang tak tersaru
Kadang kau melantunkan sederetan lagu
Sambil merangkai noktah menjadi alibi semu
Menenteng angan membangun mimpi tak tentu
Koridor koridor itu terang memang tak tersaru
Kadang kau melantunkan sederetan lagu
Sambil merangkai noktah menjadi alibi semu
Menenteng angan membangun mimpi tak tentu
Kau ciptakan labirin kebetulan aku melihatmu
Lorong lorong nyata itu sungguh tampak semu
Ada masih menembang kau ayunkan tapak tapakmu
Sesekali tercenung kau pijak koridor kelabu
Mengenggam menggandeng rajutan asa penuh ragu
Lorong lorong nyata itu sungguh tampak semu
Ada masih menembang kau ayunkan tapak tapakmu
Sesekali tercenung kau pijak koridor kelabu
Mengenggam menggandeng rajutan asa penuh ragu
Jauh kaki menelusuri setapak dua tapak ke ujung ujungnya ujung
Tersesat terperangkap terjebak berhenti tak ada saung
Teriak seru panggilanku menggema bertalu talu memantul bergaung
Tershisap kuat ketarik masuk entah ke dasar palung
Tersesat terperangkap terjebak berhenti tak ada saung
Teriak seru panggilanku menggema bertalu talu memantul bergaung
Tershisap kuat ketarik masuk entah ke dasar palung
Aku melihat tak mampu membantu
Aku hanya berdiri temenung mematung kaku
Aku hanya berdiri temenung mematung kaku
Malam berbisik
Mestikah pada baris ucapanmu ada kekhawatiran kebimbangan
Bukankah aku yang mengajarkan keteguhan dan keyakinan
Pada dawai dawai malam mencekam sering kutancaplan kesetiaan
Kukatakan kalimat yang aku kadang tak siapkan dan aku sendiri terbelalak
Kau tergetar terisak berujung kata yang aku paham kau sendiri tak tahu makna
Bukankah aku yang mengajarkan keteguhan dan keyakinan
Pada dawai dawai malam mencekam sering kutancaplan kesetiaan
Kukatakan kalimat yang aku kadang tak siapkan dan aku sendiri terbelalak
Kau tergetar terisak berujung kata yang aku paham kau sendiri tak tahu makna
Topeng
Lupakah kau memasang topengmu
Telanjang dukamu
Terbuka sedihmu
Terpapar lukanu
Tersurat deritamu
Terinci malangmu
Telanjang dukamu
Terbuka sedihmu
Terpapar lukanu
Tersurat deritamu
Terinci malangmu
Sekolah
anaku
sekolah yakni taman berbangku santun
zona siswa bertemu kawan serta guru
datang dan ceria sambutlah eramu
tinggalkan enggan memburu ilmu
sekolah yakni taman berbangku santun
zona siswa bertemu kawan serta guru
datang dan ceria sambutlah eramu
tinggalkan enggan memburu ilmu
Jumat, 11 Agustus 2017
Matahari gelora asa
Surya pusaran bara kilang gelora
Tak congkak menyemangati hamba sahaya
Terbiasa memicu gairah memacu hasrat
Sedia menggenjot tekat memecut niat
Ceria menyokong cita mendorong asa
Tak congkak menyemangati hamba sahaya
Terbiasa memicu gairah memacu hasrat
Sedia menggenjot tekat memecut niat
Ceria menyokong cita mendorong asa
Rembulan kedamaian
Candra loka tentram temaram
Tak rebah membuat terang mencipta benderang
Tenang memulai keselarasan mengawali keteduhan
Pandai membaca keinginan menduga kemauan
Piawai mengurai kesemrawutan meretas kebuntuan
Tak rebah membuat terang mencipta benderang
Tenang memulai keselarasan mengawali keteduhan
Pandai membaca keinginan menduga kemauan
Piawai mengurai kesemrawutan meretas kebuntuan
Kartika gemilang
Kartika wadah kedamaian wahana keteduhan
Tak lusuh menjejak tapak titian
Senang menggagas kesejukan menyulam keharmonisan
Trampil menyambung dialog merenda wacana
Tregginas menopang idea menunjang gagasan
Tak lusuh menjejak tapak titian
Senang menggagas kesejukan menyulam keharmonisan
Trampil menyambung dialog merenda wacana
Tregginas menopang idea menunjang gagasan
Cakrawala biru
Langit biru lembut menentramkan
Tak ragu mengayomi semua kalangan tak gugup memberi keadilan
Tak khawatir menyelamatkan kaum papa mengangkat rakyat jelata
Bungah membela kaum marginal memelindungi kaum terabaikan
Pintar menetralkan perbedaan piawai mendamaikan pertentangan
Tak ragu mengayomi semua kalangan tak gugup memberi keadilan
Tak khawatir menyelamatkan kaum papa mengangkat rakyat jelata
Bungah membela kaum marginal memelindungi kaum terabaikan
Pintar menetralkan perbedaan piawai mendamaikan pertentangan
Langit wadah keadilan sungguh teruji
Tak suka propanda tak senang promosi
Cermat menghitung asumsi menjaga tradisi
Cakap menawarkan proposalmenjaga prestasi
Berniat mencari solusi mewujudkan janji
Tak suka propanda tak senang promosi
Cermat menghitung asumsi menjaga tradisi
Cakap menawarkan proposalmenjaga prestasi
Berniat mencari solusi mewujudkan janji
Angin
Bayu semelir sepoi menghanyutkan
Tak terhalang menempuh pijakan sunyi tak bersuara
Tak bosan menakar masalah menimbang dilema
Tak bingung menghadapi persolan menyelesaikan perkara
Ahli membaca suasana menakar wacana
Bayu wahana empati amat teliti
Tak pamer kinerja tak berharap komisi
Cerdas menimang situasi meminang kondisi
Pakar menata rencana menyusun strategi
Jitu menjaga komunikasi membanguntoleransi
Pemimpin galibnya angin tak terdeteksi
Wujudmu dirindu khalayak ramai
Kuingin keputusan terpuji bukan pasal penuh transaksi
Kumau ketetapan presisi bukan ayat terselubung ambisi
Kini hingga tak ada lagi hari
Ibu Pertiwi.
menjelang tujuh dua tanah tumpah ini
cantikmu kian menjadi
Aku ingin tamanku tetap wangi
terpelihara tertata terawat terjaga tersiangi
silakan musim berganti
kemarau pajang terlawati
hujan badai slih berganti
yakin aku pelangi menampakan diri
aku ingin menjagamu dengan cinta tanpa birahi
tanpa tangis dengki apalagi gobar hati
tak ada yang menghidupi mengayomi mencukupi melindungi kecuali negeri ini
aku ingin ulangi cintaku seperti api
menyemangati menerangi tanpa syarat tanpa untung rugi tanpa kompromi
meski aku tahu aku kan mati
bagi negeri yang membuatku mampu berdiri
dirgahayu ibu pertiwi
kupelihara prasetia ini
serempak bersama maupun sendiri
Samudra kesabaran
Samudra mandala belantara kemaslakatan
Tak jemu menerima umpat mendapat laknat
riang menggendong jasad membopong mayat
gemilang menyimpan rahasia menggenggam siasat
cakap meredam geliat mengekang gelagat
Tak jemu menerima umpat mendapat laknat
riang menggendong jasad membopong mayat
gemilang menyimpan rahasia menggenggam siasat
cakap meredam geliat mengekang gelagat
Samudra tempat berpijak kesederhanaan
tak pamer kekayaan tak suka kemewahan
ahli memendam kepandaian menyimpan kedigdayaan
pakar menyembunyikan kelebihan melipat kehebatan
tulus membantu saudara beriringan tangan
tak pamer kekayaan tak suka kemewahan
ahli memendam kepandaian menyimpan kedigdayaan
pakar menyembunyikan kelebihan melipat kehebatan
tulus membantu saudara beriringan tangan
ibarat pemimpin laiknya samudra
munculmu diimpi anak bangsa
kuharap kearifan tidak kesemrawutan
kudamba kepasrahan bukan keputus asaan
hari ini hingga tak ada zaman
munculmu diimpi anak bangsa
kuharap kearifan tidak kesemrawutan
kudamba kepasrahan bukan keputus asaan
hari ini hingga tak ada zaman
Api bara haram padam
dahana inti kehangatan
tak layu menggapai asa tak loyo mengejar cita
tenang menyumbang pencerahan memberi pemahaman
gagah mengatasi hambatan menyingkirkan rintangan
berjuang mendobrak kesulitan menekuk gangguan
tak layu menggapai asa tak loyo mengejar cita
tenang menyumbang pencerahan memberi pemahaman
gagah mengatasi hambatan menyingkirkan rintangan
berjuang mendobrak kesulitan menekuk gangguan
dahana area upaya menyelaraskan
tak enggan bersua pertempuran tak lari bersanding peperangan
tak gentar bertemu musuh berjumpa lawan
karib bergelut kegaduhan bergumul kesulitan
layak menjemput kemenangan menyosong kesuksesan
tak enggan bersua pertempuran tak lari bersanding peperangan
tak gentar bertemu musuh berjumpa lawan
karib bergelut kegaduhan bergumul kesulitan
layak menjemput kemenangan menyosong kesuksesan
pemimpin bak dahana melelehkan
adamu disosong pencari keadilan
kuingin ketegasan bukan pilih tebang
kudamba keberanian bukan asal bapak senang
ini hari hingga kiamat menjelang
adamu disosong pencari keadilan
kuingin ketegasan bukan pilih tebang
kudamba keberanian bukan asal bapak senang
ini hari hingga kiamat menjelang
Mayapada kurnia
Bumi telaga cinta Mayapada kurnia
Tak sombong mengasuh asah kegembiraan
Rela membagi jatah kecerian
Sedia membilang sumbang kecerahan
Biasa menderma sedekah kemudahan
Tak sombong mengasuh asah kegembiraan
Rela membagi jatah kecerian
Sedia membilang sumbang kecerahan
Biasa menderma sedekah kemudahan
Bumi sumber hidup keberadaan
Tanpa beban melayani tak latah pujian
Sudi menampungolah sampah serapah
Siaga menggodok saring racun bertuba
Gagah memilah pilih noda rongsokan
Tanpa beban melayani tak latah pujian
Sudi menampungolah sampah serapah
Siaga menggodok saring racun bertuba
Gagah memilah pilih noda rongsokan
Bak pemimpin menyerupai bumi persada
Hadirmu ditunggu banyak bilangan kawula
Kunanti kinerja bukan sengketa
Kutunggu kerja nyata bukan tebar pesona
Sekarang atau tidak selamanya
Hadirmu ditunggu banyak bilangan kawula
Kunanti kinerja bukan sengketa
Kutunggu kerja nyata bukan tebar pesona
Sekarang atau tidak selamanya
Langganan:
Postingan (Atom)
TUHAN
Pasti siang maupun malam diantara terang dan gelap disela embun serta asap dipinggir duka ditengah gelak tawa diatas kuasa dibawah merana. ...