Senin, 28 Agustus 2017

Sepakat Mupakat


Kutemui kau di puncak  akal sehatku
rasaku membanting remuk seluruh  takutku
menggilas halus segenap pori khawatirku
menindas keras nadi was wasku
a lantern lit soirée with @womenanwhiskies / sfgirlbybay
Kujumpa kau  di awan tanpa mendung tanpa halilintar
kita sepakat tidak ngomong cinta
karena cinta milik dewa dewa
kita mupakat tidak bicara cita
karena harapan digagas para satria
kita setuju tidak ngomong rindu
sebab rindu empunya pemulung kata

perlu waktu menutup malu
rindu atau nafsu
hampir tak ada beda

Keledai jatuh kembali


Ditengah  retak retak  jiwa
Berlalu lalang luka  nganga
Geram gundah  gelisah juga amarah
Asin pahit kecut getir tak terpisah
Kusambut  suara bisik bisik halus di dermaga
Kupingku bukan  tak dengar maumu
Malangnya  otakku terlalu bebal
Leleh  keringat   berbaur aroma tubuhmu
 Minimal portrait and editorial photography

Minggu, 27 Agustus 2017

Ini ( bukan ) cinta


sepinya malam saat terbangun
menemukan  bulan sembunyi
jengrik  tak berani mengerik
kunang kunang tutupi kerlipnya
 engagement photo ideas photo-ideas

Jumat, 25 Agustus 2017

Qur ban


Sebelum kutempel pisau di lehermu
sudah kupotong kesombongan di hatiku
Sebelum kukuliti  tubuhmu
sudah kupenggal  tamakku
Sesudah darah terakhir menetes dari tubuhmu
siap  kuganti  ke akuanku
 Purple cow "Milkyway" watercolour painting by Jane Davies available as a LIMITED EDITION PRINT

Cul De Sac


silakan terseyum
tertawa tak juga tabu
karena rasa tak butuh logika
 Bonne nuit les bebes!

PerJALANan


 The amazing work of Aidan Photograffeuse Humanity people Black White Like &…


Yaa banyak orang bergegas mencari bahagia sepanjang hidup mereka

Memang terlalu banyak orang tergesa menentukan pilihan menyesali nasib mereka

Tak sedikit tentu yang  berhenti di oase terjebak  mencari salah penawar dahaga

Tak terbilang bisa jadi mereka putus asa menemukan sesuatu bukan yang dicarinya


Rabu, 23 Agustus 2017

KAMI JUGA ANAK BANGSA



Oh Indonesia......
Kapan kau memberi kesempatan  waktu
Kami papa terhina dan terpuruk
Merasakan   belajar tanpa takut kelas  ambruk
Duduk  di bangku  dan bukan kursi  miring tak menentu
Menulis di  White board bukanya papan berlubang  bak kena  peluru

Dinilai Kurang Peduli Terhadap Sekolah Rusak - http://denpostnews.com/2016/08/05/dinilai-kurang-peduli-terhadap-sekolah-rusak/

Selasa, 22 Agustus 2017

Subuh

di wangi embun menjelang pagi kujumputi dosa
setiap langkah adalah pembagi nestapa
ayunan tanpa irama bersedaku tangan didada
tegaskan kalbu rusak bak tangga patah
 Beautiful Dawn

Raja bisa datang dan pergi



Pada pergulatan kekuasaan mencekam
Setiap langkah keberanian adalah kebijakan sang Raja
Pun boleh jadi ia ngomong ngelantur tak tertata
menggelar sidang penuh rekayasa tanpa agenda
Menteri dan hulubalang bisa jadi termangu terbata

On the throne





















Tak ada


Tak ada yang membunuh rindu bertemu
Ia datang menggulung sepi serta sunyi
tiba menyergap merusak pagi
pun pada ramai menggangu hari

Image result for lonely woman

Senin, 21 Agustus 2017

TUHAN


Foto Ari Wioso.Pasti siang maupun malam diantara terang dan gelap disela embun serta asap dipinggir duka ditengah gelak tawa diatas kuasa dibawah merana.

Jelas abu abu bukan biru diantara bingung dan canggung disela nyinyir serta nyengir ditengah gundah dipinggir gelisah diatas harapan dibawah kecewa

Tak perlu


Tak perlu kau mengingatkan aku akan  rasaku
Bahkan  kopi yang kamu suka  tak berbanding rasaku
Tak usah kau merayu aku untuk mencitaimu
Bahkan kalimat paling haram  kupakai meraihmu

Doa


Ya Tuhan pemilik Langit, bumi dan diantara keduanya
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan 
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan


Watching the fireflies in Summer
Ya Tuhan pemilik keabadian
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu

The wedding



Foto Ari Wioso.

Api cinta
Cinta kasih
Kasih sayang
Oh kekasihku
Api cintaku yang meluluh lantakan rasa adakah yang salah ?
Cinta kasihku yang menaut tambatkan berjuta rasa tentu tak ada yang salah
Kasih sayangku yang mengikat erat dua rasa
Siapa berani menyalahkan?

Minggu, 20 Agustus 2017

Graduation


Foto Ari Wioso.

Kelas ini begitu sunyi
Pernahkah kau amati lempung ditepuk berkali kali
Membakar tanah liat menjadi tembikar gerabah
Menekuk menekan membentuk alur tanpa gerigi

Maaf

Pada maaf yang kaucapkan
Kausengaja tekankan per butiran huruf
Adakah kau tahu
Kau tak salah hanya sedikit  keliru
Karenanya aku tak perlu mengiyakan maafmu

Truly a Converse All Star my burgandy wears them like this! Nice and different. 

titik nol


Sering aku  jengah  tanpa tahu kenapa
Menyelam melongngok hati  penuh gundah
Pada tubir malam  bertelekan gelisah
Hanya padaMu rangkaian cerita kelam kuberkisah  
Hanya padaMu  cacat kalbu kututur limpahkan
 Ahli Ibadah Wafat Usai Shalat Subuh http://ift.tt/2pcNktA  AkuIslam.Id - Meninggal dunia dalam keadaan baik memang menjadi dambaan semua orang Islam. Seperti halnya Ibu Maimunah perempuan yang dikenal ahli ibadah ini meninggal dunia usai shalat Subuh. Subhanallah.  Ilustrasi  Semasa hidupnya Maimunah (50) memang dikenal sebagai perempuan yang baik di kalangan masyarakat salah satu desa di Kabupaten Gresik Jawa Timur sehingga ia kerap kali disenangi oleh orang - orang di sekelilingnya.  Kebaikan Maimunah ditunjukkan dengan sikapnya yang kerap kali membantu kesulitan orang lain. ia juga kerap kali menyedekahkan sebagian hartanya untuk membantu orang - orang di sekelilingnya. Meski demikian ia tak pernah sombong dan menyepelekan orang lain baik miskin ataupun orang kaya selalu dihormati oleh Maimunah.  Karena itulah warga di sekelilingnya kerap kali menyanjungnya karena Maimunah tidak pernah menyakiti perasaan dan hati mereka. Maimunah selalu berhati - hati dalam memilih kata - kata ketika ia sedang mengobrol siapa saja dan dia selalu menghindari pembicaraan yang jelek tentang orang lain.  "Ia jarang sekali bergosip dengan ibu - ibu di sini ia lebih memilih menghindari pembicaraan yang tidak baik" tutur Khalifah salah satu tetangganya.  Di sisi lain perempuan ini juga aktif mengikuti pengajian - pengajian yang diselenggarakan di kampungnya bahkan ia jarang sekali absen mengikuti kegiatan keagamaan tersebut. Bahkan dalam kondisi hujan lebat pun Maimunah tetap datang untuk menuntut ilmu di majelis zikir yang diselenggarakan oleh majelis taklim di kampungnya.  Walaupun latar belakang pendidikannya tidak terlalu tinggi Maimunah ternyata juga gemar mencari ilmu khususnya ilmu agama karena itulah dia sangat senang jika ada ceramah di kampung. Lalu Maimunah mengamalkan ilmu yang dia dapat walaupun itu sedikit.  RAJIN MENGAJI  Salah satu amalan yang kerap kali dilakukan oleh Maimunah adalah mengaji ia tampak senang sekali ketika berhadap - hadapan dengan kitab suci Alquran. Dan ketika ia sudah mulai melantunkan ayat demi ayat ia pun terlihat hanyut dalam kekhusyukan.  Hal itu ia lakukan biasanya sehabis shalat Subuh. Perempuan yang juga gemar shalat jamaah ini selalu istiqomah membaca ayat suci Alquran seusai melaksanakan shalat Subuh. Dan biasanya ia melakukannya hingga tiba waktu shalat Duha yang kemudian ia sambung dengan ibadah sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah di pagi hati itu.  Maimunah tidak pernah sekalipun meninggalkan kebiasaan tersebut. Dia selalu menjaga keistiqomahan ibadahnya. Bahkan ia melakukan hal itu hingga menjemput ajal ketika ia habis melakukan shalat subuh.  Maimunah tidak pernah membuang-buang waktunya untuk hal - hal yang tidak berguna. ia senantiasa memanfaatkan waktunya untuk beribadah berzikir mengaji dan bermunajat kepada Allah. Karena itulah ia dikenal sebagai perempuan yang gemar beribadah.  Semasa hidupnya Maimunah juga dikenal sebagai sosok yang tenang dan murah senyum pada siapa saja sehingga siapapun yang berada di sampingnya selalu merasa nyaman dan enggan beranjak apalagi ketika itu Maimunah kerap kali memberikan nasihat - nasihat yang bijak kepada orang - orang di sekelilingnya.  "Dia juga kerap kali mengingatkan ibu - ibu agar tidak selalu menggosipkan orang lain karena hal itu perbuatan yang tidak baik" terang Khalifah ketika mengingat kembali pesah Maimunah yang disampaikan kepadanya.  Namun walaupun demikian Maimunah tidak hanya memberikan nasihat saja tapi ia juga memberikan contoh yang baik kepada siapa saja. Di keluarganya sendiri Maimunah memberikan teladan yang baik untuk anak - anaknya sehingga sering disanjung oleh orang - orang. Banyak laki - laki di kampung tersebut yang menginginkan istri seperti Maimunah.  USAI SHALAT  Hingga pada suatu hari kala itu Maimunah bangun sebelum waktu Subuh tiba lalu ia cepat bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudu guna melakukan shalat Sunah Tahajud. Ia tampak menikmati shalatnya malam itu. Seakan ia merasa kalay shalat itu menjadi shalat sunah terakhir yang dilakukannya.  Sehabis itu Maimunah tetap bersimpuh di atas sajadahnya sembari berzikir dan bermunajat kepada Allah hingga waktu Subuh tiba. Lalu ia pun bangkit dan melakukan shalat Subuh dan dalam shalatnya ia pun tampak begitu lama dalam sujudnya seakan - akan ia menumpahkan seluruh pengabdiannya kepada Allah dan berharap menjadi hamba yang mendapatkan rida-Nya.  Namun sehabis shalat Maimunah tampak masih duduk bersimpuh dan berzikir. Dan biasanya dia langsung mengaji membaca ayat - ayat suci Alquran. Namun entah kenapa hari itu ia tak bangkit lagi dari duduknya ia tetap masih dalam posisi duduk bersimpuh seperti sehabis shalat.  Menjelang matahari terbit Maimunah masih tetap duduk Melihat hal tersebut salah satu anaknya merasa heran karena Maimunah tidak mengaji hari itu tapi malah terlihat tampak tertidur dalam duduknya. Karena itu salah satu anaknya tersebut hendak membangunkannya agar ibunya tersebut mengaji.  "Ibu... ibu....!" seru salah satu anaknya ketika sedang membangunkan Maimunah namun yang dipanggil - panggil tetap saja tak bergeming dan masih tetap tertunduk dalam duduknya. "Biasanya kalau ibu dipanggil langsung bangun tapi hati itu ia tak bergerak sama sekali" terang Nur Hafidhah salah satu putri Maimunah.  Akhirnya Hafidhah pun langsung mendekati ibunya dan mengoyang - goyangkan ibunya yang tampak tertidur tersebut. dan pada saat itulah tubuh Maimunah langsung ambruk telentang. "Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un" ucap Hafidhah ketika itu.  Ia pun langsung merasa kalau Maimunah sudah meninggal dunia karena tampak wajahnya yang begitu pucat namun tampak tenang di bibirnya tersungging senyum kecil tapi detak jantung dan denyut nadinya sudah berhenti. Akhirnya Hafidhah pun langsung memanggil saudara - saudaranya untuk memastikan kondisi Maimunah.  Berita meninggal Maimunah akhirnya dengan cepat menyebar ke seluruh warga. Warga pun tampak semakin takjub ketika mendengar almarhumah meninggal dunia dalam kondisi masih memakai mukena sehabis shalat Subuh. "Aku sudah menyangka kalau dia itu orang yang baik dan aku semakin yakin ketika mendengar ia meninggal dunia dalam keadaan yang baik pula" terang Ibu Ina salah satu kerabat almarhumah.  Dalam waktu singkat rumah almarhumah sudah dipenuhi oleh orang - orang yang melayat mereka berdatangan dan secara bergantian turut mendoakan arwah almarhumah. "Kami kehilangan sosok yang kami teladani selama ini semoga amal perbuatannya diterima di sisi Allah" Pungkas Ibu Ina.  Jenazah almarhumah akhirnya dikuburkan di area pemakaman umum yang terdekat dengan rumahnya dengan diantar puluhan warga yang turut berduka cita atas kepergian perempuan yang selama ini memberikan contoh yang baik tersebut.  from Aku Islam http://ift.tt/2qnsoO3 Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/  Kunjungi Blog lainnya Unik dan Aneh | Bisnis Online | Template Gratis Resep Masakan Praktis | Aplikasi Android Gratis  from Berita Unik dan Aneh http://ift.tt/2oFCaik noreply@blogger.com (Mukti Effendi) http://ift.tt/2jXj7gh http://ift.tt/2pcC9kw

ALIBI


Separo  lebih jalan menuju hatimu
Licin berlumut bercabang mengular liar
Tersesat  sungguh menyesatkan
Mesti sepanjang hari kucoba hafalkan
Juga kulihat kulirik kompas peta rasa
Jarum  bergoyang berayun diantara diam tak diam
So lovely

Sakit



Sakitmu adalah waktu merenung tentang sehatmu
Seperti magnit menarik sisi gelap dalam gengaman

Mencuci  dosa dengan bersedaku terpekur di pojok sofa
Berlinang air mata tak menghapus rasa salahmu

Communicating Chronic Pain Through Art


ASA DUA KOTA



tak sesaat 
tak sekejap
kudengar simak  ceritamu
tak harus kukatakan
ceritamu berbalut sendu
lidahmu tarikan  harapan dan ratapan

TONI

SAAT KITA MENYASIKAN MATAHARI
TAK TAHU BESOK KITA MERASAKAN HANGAT SINARNYA
KETIKA KITA MENUNGGU HUJAN TURUN
BISA JADI BESOK TUBUH KITA TERHEMPAS AIR BAH
MANAKALA KITA MENGHARAP BUAIAN TEMARAM REMBULAN
SESUDAHNYA KITA DIKURUNG KEGELAPAN

Serasa


Kau datang di detik yang tak kuduga
Kusambut kau di pasir waktu tak berencana
Kau hampiri aku tanpa kata
Kudekati kau pun tanpa berucap

Datanglah


Kalau malaikat datang padaku
Adakah engkau sengaja membukakan pintu
Jika malaikat mengintipku
Sengajakah engkau menunjukan sembunyiku
Seandai malaikat datang menjemputku
Menangiskah engkau atas pergiku
This angel is not specific to any religion but a symbolic fantasy being. Life can be hard and sometimes filled with sorrow. Here she offers a prayer in rememberance of those who have died before their time.

Rabu, 16 Agustus 2017

UNTUK ANAKKU


Foto Ari Wioso.
anaku terkecil
duduk sesenggukan diserambi
sambil melihat foto 
temannya bahagia membawa piala
mengapa sayangku
matamu lembam tak biasa ?

ayah , aku tak juara
kuisi hariku latihan tak berujung
tulangku memanjang jariku merenggang
salto dan sit up jadi menu utama ,ayah ...
mengapa si Abu juara

G U R U


Muridku . . . .
tak ada yang baru hari ini
kecuali sedikit tugas yang harus kau tunjukkan
sungguh tak penting
salah atau tak benar
keliru atau tak tak tepat
betul atau mendekati benar

TULANG RUSUK


Besok matahari menjelang
Kau antar kan cinta kepadaku
Kusambut dengan suka cita
Dimana aku melepas rasa tahumu
Menghujam jauh di wadah tak terpelihara
Semoga rasamu tak sia sia
by broken_isnt_bad
Besok pagi merekah
Kau hadirkan cinta kepadaku
Tanpa sansi dan ragu
Bukankah aku sering merajuk
keingintahuan juga kesangsianmu
terjawab sebelum kau bertanya

JatUH HaTi


Mata batin mata hati
Mata dewa mata mata
Air mata
Kalau mata batin tak bisa mengelak kenapa sembunyi jika sudah nyata
Kalau mata hati tak pernah bisa memanipulasi diri mengapa trus bertanya
Kalau mata dewa mampu melihat tersirat tersamar bagaimana kau tutupi yang jelas tersurat
Kalau mata mata tersebar diantara asa dimana harus meletakan rasa
Kalau air mata sungguh tak ada tersisa sudahlah kau simpan sapu tangan tak berguna
Kristopher Roller Do not go grab coffee and ask him who he is. Do not answer the phone when he calls you at the very moment you’re thinking about quitting your job to start your own business. He will tell you to do it and nothing will ever be the same. Do not meet up for tacos and go back to... - #Stories

Ode untuk istri


Istriku. . . .
Malam terjaga menemukanmu tertidur bertilam mimpi
Kubelai rambutmu dan kau terbangun trus tertidur lagi
Kupuaskan menyimak halus denyut nadi
Kusengajakan menggeser selimut menutup rapat kaki
Kujaga sekedar esok kau terbangun mimpi menjadi terbukti

aspyn-ovard_bridals_tyfrenchphoto (2 of 76).jpg

Doa


Ya Tuhan pemilik Langit, bumi dan diantara keduanya
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan 
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Ya Tuhan pemilik keabadian
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
Orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu

REZEKI



Kamu pikir rezeki itu karena pangkatmu
Tidak.
Ia tiba menembus tembok tebal yang raksasa pun tak mampu merobohkanya.
Tuhanlah pemberinya.
Kamu sangka rezeki itu karena jabatanmu
Tidak.
Ia mampir meruntuhkan kokohnya kekuasaan pun lelembut tak bisa mempertahankannya
Tuhanlah pembaginya

ANAK GADISKU ( she's got her birthday)


Anakku sayang..
Malam telah lebih separuh jalan
Aku tengok kau tertidur kecapaian
Menuntut ilmu pembuka harapan
Tak pernah kudengar kau mengaduh pun mengeluh meratap


Foto Ana Eviati.

DOA UNTUK ANAKKU


Anakku ……..
senjaku segera tiba
sungguh aku tak ingin kau menyalakan lilin atau suar
karena engkaulah suarku
menjelang malam gelap
kuintip tidurmu terhias senyum
napasmu tertata halus
sehalus kautatap esok hari

Selasa, 15 Agustus 2017



JatUH HaTi


Mata batin mata hati
Mata dewa mata mata
Air mata
Kalau mata batin tak bisa mengelak kenapa sembunyi jika sudah nyata
Kalau mata hati tak pernah bisa memanipulasi diri mengapa trus bertanya
Kalau mata dewa mampu melihat tersirat tersamar bagaimana kau tutupi yang jelas tersurat
Kalau mata mata tersebar diantara asa dimana harus meletakan rasa
Kalau air mata sungguh tak ada tersisa sudahlah kau simpan sapu tangan tak berguna

Lantas kenapa


Ketika engkau melihat orang buta
Bersukurlah engkau diberi nikmat melihat indah bianglala warna
Lantas kenapa matamu tak pintar memilah milih batil dan benar ?
Ketika engkau tahu disebelahmu berdiri orang tuli
Berbahagialah engkau diberi karunia mendengar beribu nada symphony
Lantas mengapa kupingmu akrab mendengar aib cela temanmu ?
Horribly sad, not because he lost his legs. Because he lives where there are no possibilities for him to know the ability to live a full life without legs.

BIRU BENHUR


Tak nampakmu
Terjepit napasku entah antara sesak atau kambuh bengeku
Kurinci hanya sejurus sekipasan waktu
Udara serasa pengap berputar kellilng dikepalaku
Selayak segulung kain mengikat erat leherku

anakku tercinta


Seluas Rusia, setinggi azimut langit
kasih bak semak liar
menerjang bahkan tembok rumah kita
menerobos hari hari gelap
melunturkan bau keringat

Ode untuk istri


Istriku. . . .
Malam terjaga menemukanmu tertidur bertilam mimpi
Kubelai rambutmu dan kau terbangun trus tertidur lagi
Kupuaskan menyimak halus denyut nadi
Kusengajakan menggeser selimut menutup rapat kaki
Kujaga sekedar esok kau terbangun mimpi menjadi terbukti
Istriku . . . .
Sedari pagi berlari merenda hari
Aku merasa berdosa tak bisa membatasi
Ya, istriku
Aku sungguh ingin kau terlelap
Persis malam kemarin dan sebelum ini
dan menjaga mimipi tak terusik terlalu dini

Doa


Ya Tuhan pemilik Langit, bumi dan diantara keduanya
Hanya dariMu hangat cinta kasih tak kenal sisa
PadaMU melekat semua kesempurnaan 
UntuMU Segala semoga hanya pantas dipanjatkan
Ya Tuhan pemilik keabadian
Kupahat segala kebaikan
bukan karena
Orang melihat mencatatku
Aku hanya ingin ridhoMu

ANAK GADISKU


( she's got her birthday)
Anakku sayang..
Malam telah lebih separuh jalan
Aku tengok kau tertidur kecapaian
Menuntut ilmu pembuka harapan
Tak pernah kudengar kau mengaduh pun mengeluh meratap
Anaku gadisku
Kau yaitu belaian tumpuan kalbu
Padamu tak pernah kutitip pesan citaku
Kuserahkan asamu dengan suka citamu
Jadilah penderma belas asih sesamamu
Penyebar kehangatan penyantun nestapa haru biru
Anaku sayang
Pagi menjelang fajar sebelum hilang embun
Bergegas sengaja kau mengambil air wudhu
Menggelar sajada membersihkan kerak kotor hatimu
Tak pernah ketinggalan mendirikan subuh bersamaku
Anak gadisku
Kau yaitu pemersatu penawar rindu
Padamu tak pernah kupilih paksakan jodohmu
Kuserah pasrahkan Arjuna tambatan hatimu
Pilihlah lelaki calon suami seiman idamanmu
Penuntun ibadah akhirat pendamping biduk dunia palsu kelabu

IBU


Pada samudra luas
ampunanmu dalam tak terbatas
Pada hutan terlebat menyesatkan
petunjuk arahmu tak perlu tafsir firasat
Pada cemoohan sumpah serapah
senyumanmu merekah kian ramah

KALAU KAUM MARGINAL


Kalau kau lapar
Kau bisa menyuruh budakmu 
mengambilkan makanan bercitarasa
Kalau aku lapar
Aku cuma bisa menyuruh pikiranku
mencerna sembarang kudapan asal kenyang
Kalau kau haus
Kisa bisa menyuruh abdimu
menuangkan air berasa
Kalau aku haus
Aku paling mengatupkan bibir
menelan nikmat air saliva

Indonesia Bangkitlah Negeri Bintang Lima


Tak hanya satu lautan dihuni berjenis jenis biota berenang menari menyelam diantara ganggang rumput serta batu koral
Dipancing dijala nenek moyang sampai cucu cicit ketujuh tak akan habis beranak pinak berkembang banyak menjanjikan
Dilaut samudra danau dan sungai air tenang ikan berkumpul bergerombol membentuk bayangan mengesankan
Maka galau risau sipoltak kurang gizi adalah kisah berulang yang tak pantas didengar

"Bali, Indonesia (Peter Adams)" Photography art prints and posters by Jon Arnold Images - http://ARTFLAKES.COM

Tak kan lari rezeki dikejar


Kuberlari kencang kau pun bergegas
Kuraih kau pun lepas
Ku hampiri dini hari kau pun tak sudi membalas
Ku diam kau malu malu dekati aku
Ku berdiri kau sodorkan kursi bangku
Ku diam kau sibuk merajuk
Pada sisi ini
Aku tambah yakin
Tuhan adil membagi rezeki
Tak perlu menangis jika tak dapat
Tak perlu pongah ketika berlimpah

That s what friend are for


Jatuh hujan di tapak jalanku
Membuat kau sibuk mencari untuku sebuah payung
Jalan menanjak membukit
Mencoba kau tak lelah mencari untuku seutas tali

In het portfolio Portret familie krijgt u een indruk van het resultaat van een familiefoto gemaakt in onze fotostudio. Henk van Kooten Fotografie, Wijchen.

Marhaban ya Ramadhan


Tinggal sebiji malam ini
Menghantar menapak bulan suci
Selamat datang Ramadhan
Padamu kukalungkan rasa syukur tak terinci tak terperi
Setahun berharap penuh doa kunanti
Ramadhan selamat bersua
Kuniatkan sengaja menjalanka puasa
Menahan rasa ingin makan memuaskan lapar ingin minum menghapus dahaga
Mengekang mata memandang dunia penuh warna
Menyumbat telinga mendengar ghibah tak guna Menghentikan pikiran merekayasa rencana
Menghambat kaki melangkah tak ketempat layak
Mengikat tangan meninju tak menentu
Membungkam mulut mengumbar kata tak berasa
Mengunci nafsu mengekang kendali hasrat bercumbu menggulung khayal syahwatku

Ibu


Kita benar melihat ibu yang berajak tua
Ibu yang perkasa kini tampak renta
Setiap kata adalah pinta 
Sepenggal kalimat berbareng air mata
Berat kehidupan membuat ibu lupa
Beban jiwa memaksa ibu alpa

Lailatul Qodar


Wahai malam yang kunantikan
Termenung terpekur dimalam malam yang kau janjikan
Malam bertabur bintang menghiasi langit tak berawan
Malam sepi nyenyet tanpa jejak binatang berseliweran
Bulan separo tertidur bertelekan angin kesunyian

Yakin ketemu Romadhon tahun depan?


Jumputlah dosamu
Tanamlah kebaikanmu
Pada bapakmu
Pada ibumu
Pada saudaramu
Pada teman yang membencimu
Pada musuhmu yang patut kau kasihani
Hari ini juga
Sekarang ini juga

Minggu, 13 Agustus 2017

E – KTP E ( KORUPSI TERUS PAK )


E koruptor
Enak ya punya duit berlimpah
Bisa apa saja kau mau
Silakan
Bisa saja disimpan
Di brankas Cayman atau Switzerland
Boleh belikan Ferrari si sulung
Lamborghini si bungsu
Apartemen atau condominium
untuk
Sang gendak
E Koruptor
Enak ya punya duit berlimpah
Juga boleh sedekah
Ke panti asuhan panti lansia
Pula bersama kerabat ke tanah suci
Pun umroh ke sekian kali
E Koruptor
Malam panjang kau akan penuh horor
Doa rakyat kau tentu teror
Aib kau mutlak mengekot
Kisah kau jelas buka rekor
Sejarah kau ditulis tinta kotor
E Koruptor
Enak ya pumya duit berlimpah
Sembari selonjor

Kamu adalah guru


Pada galibnya
Kamu adalah guru
Setidaknya bagi dirimu
Karenanya menjadi tugas wajibmu
Menjadi acuan bagi keluargamu
Mendorong semangat anak anakmu
Membimbing penuh kesabaran adik adikmu
Menggelorakan asa saudara saudaramu
Menyemogakan tulus bapak ibumu
Melapangkan jalan setapak sahabatmu
Mengayomi damai tetanggamu
Menyiangi jalan keliru musuh musuh musuhmu
Menawarkan protokol damai lawan lawanmu
Membagi kasih sesamamu

A MazE in a LabyrINth


4 my beloved friend still
sabar sungguh tak berbatas
Kau ciptakan labirin meski aku mengingatkanmu
Koridor koridor itu terang memang tak tersaru
Kadang kau melantunkan sederetan lagu
Sambil merangkai noktah menjadi alibi semu
Menenteng angan membangun mimpi tak tentu
Kau ciptakan labirin kebetulan aku melihatmu
Lorong lorong nyata itu sungguh tampak semu
Ada masih menembang kau ayunkan tapak tapakmu
Sesekali tercenung kau pijak koridor kelabu
Mengenggam menggandeng rajutan asa penuh ragu
Jauh kaki menelusuri setapak dua tapak ke ujung ujungnya ujung
Tersesat terperangkap terjebak berhenti tak ada saung
Teriak seru panggilanku menggema bertalu talu memantul bergaung
Tershisap kuat ketarik masuk entah ke dasar palung
Aku melihat tak mampu membantu
Aku hanya berdiri temenung mematung kaku

Malam berbisik


Mestikah pada baris ucapanmu ada kekhawatiran kebimbangan
Bukankah aku yang mengajarkan keteguhan dan keyakinan
Pada dawai dawai malam mencekam sering kutancaplan kesetiaan
Kukatakan kalimat yang aku kadang tak siapkan dan aku sendiri terbelalak
Kau tergetar terisak berujung kata yang aku paham kau sendiri tak tahu makna

Portrait Photography

Topeng


Lupakah kau memasang topengmu
Telanjang dukamu
Terbuka sedihmu
Terpapar lukanu
Tersurat deritamu
Terinci malangmu















Sekolah


anaku
sekolah yakni taman berbangku santun
zona siswa bertemu kawan serta guru
datang dan ceria sambutlah eramu
tinggalkan enggan memburu ilmu

Jumat, 11 Agustus 2017

Matahari gelora asa


Surya pusaran bara kilang gelora
Tak congkak menyemangati hamba sahaya
Terbiasa memicu gairah memacu hasrat 
Sedia menggenjot tekat memecut niat
Ceria menyokong cita mendorong asa

Rembulan kedamaian


Candra loka tentram temaram
Tak rebah membuat terang mencipta benderang
Tenang memulai keselarasan mengawali keteduhan
Pandai membaca keinginan menduga kemauan
Piawai mengurai kesemrawutan meretas kebuntuan

Kartika gemilang


Kartika wadah kedamaian wahana keteduhan
Tak lusuh menjejak tapak titian
Senang menggagas kesejukan menyulam keharmonisan
Trampil menyambung dialog merenda wacana
Tregginas menopang idea menunjang gagasan

Cakrawala biru


Langit biru lembut menentramkan
Tak ragu mengayomi semua kalangan tak gugup memberi keadilan
Tak khawatir menyelamatkan kaum papa mengangkat rakyat jelata
Bungah membela kaum marginal memelindungi kaum terabaikan
Pintar menetralkan perbedaan piawai mendamaikan pertentangan
Langit wadah keadilan sungguh teruji
Tak suka propanda tak senang promosi
Cermat menghitung asumsi menjaga tradisi
Cakap menawarkan proposalmenjaga prestasi
Berniat mencari solusi mewujudkan janji

Angin


Bayu semelir sepoi menghanyutkan
Tak terhalang menempuh pijakan sunyi tak bersuara
Tak bosan menakar masalah menimbang dilema
Tak bingung menghadapi persolan menyelesaikan perkara
Ahli membaca suasana menakar wacana

Bayu wahana empati amat teliti
Tak pamer kinerja tak berharap komisi
Cerdas menimang situasi meminang kondisi
Pakar menata rencana menyusun strategi
Jitu menjaga komunikasi membanguntoleransi

Pemimpin galibnya angin tak terdeteksi
Wujudmu dirindu khalayak ramai
Kuingin keputusan terpuji bukan pasal penuh transaksi
Kumau ketetapan presisi bukan ayat terselubung ambisi 
Kini hingga tak ada lagi hari


Ibu Pertiwi.


menjelang tujuh dua tanah tumpah ini
cantikmu kian menjadi 
Aku ingin tamanku tetap wangi
terpelihara tertata terawat terjaga tersiangi

silakan musim berganti 
kemarau pajang terlawati 
hujan badai slih berganti
yakin aku pelangi menampakan diri

aku ingin menjagamu dengan cinta tanpa birahi
tanpa tangis dengki apalagi gobar hati

tak ada yang menghidupi mengayomi mencukupi melindungi kecuali negeri ini
aku ingin ulangi cintaku seperti api 
menyemangati menerangi tanpa syarat tanpa untung rugi tanpa kompromi
meski aku tahu aku kan mati 
bagi negeri yang membuatku mampu berdiri

dirgahayu ibu pertiwi
kupelihara prasetia ini 
serempak bersama maupun sendiri

Samudra kesabaran


Samudra mandala belantara kemaslakatan
Tak jemu menerima umpat mendapat laknat
riang menggendong jasad membopong mayat
gemilang menyimpan rahasia menggenggam siasat
cakap meredam geliat mengekang gelagat
Samudra tempat berpijak kesederhanaan
tak pamer kekayaan tak suka kemewahan
ahli memendam kepandaian menyimpan kedigdayaan
pakar menyembunyikan kelebihan melipat kehebatan
tulus membantu saudara beriringan tangan
ibarat pemimpin laiknya samudra
munculmu diimpi anak bangsa
kuharap kearifan tidak kesemrawutan
kudamba kepasrahan bukan keputus asaan
hari ini hingga tak ada zaman

Api bara haram padam


dahana inti kehangatan
tak layu menggapai asa tak loyo mengejar cita
tenang menyumbang pencerahan memberi pemahaman
gagah mengatasi hambatan menyingkirkan rintangan
berjuang mendobrak kesulitan menekuk gangguan
dahana area upaya menyelaraskan
tak enggan bersua pertempuran tak lari bersanding peperangan
tak gentar bertemu musuh berjumpa lawan
karib bergelut kegaduhan bergumul kesulitan
layak menjemput kemenangan menyosong kesuksesan
pemimpin bak dahana melelehkan
adamu disosong pencari keadilan
kuingin ketegasan bukan pilih tebang
kudamba keberanian bukan asal bapak senang
ini hari hingga kiamat menjelang

Mayapada kurnia


Bumi telaga cinta Mayapada kurnia
Tak sombong mengasuh asah kegembiraan
Rela membagi jatah kecerian 
Sedia membilang sumbang kecerahan
Biasa menderma sedekah kemudahan
Bumi sumber hidup keberadaan
Tanpa beban melayani tak latah pujian
Sudi menampungolah sampah serapah
Siaga menggodok saring racun bertuba
Gagah memilah pilih noda rongsokan
Bak pemimpin menyerupai bumi persada
Hadirmu ditunggu banyak bilangan kawula
Kunanti kinerja bukan sengketa
Kutunggu kerja nyata bukan tebar pesona
Sekarang atau tidak selamanya

Bersamamu


Bersamamu sering ada hujan
Aku tak bisa duga kapan berhenti
Gerimis atau badai tak kubenci

TUHAN

Pasti siang maupun malam diantara terang dan gelap disela embun serta asap dipinggir duka ditengah gelak tawa diatas kuasa dibawah merana. ...