Kulamar kau
wanita dari bukit mengganga
penelan gema tak bersuara
pembawa kerak tanpa ratapan
pemanggul beban penuh harapan
Kupinang kau
Semata bukan untuk mengusap air mataku
Merendra halaman usang
gelapku
Menata mozaik waktu
tumbuh deritaku
Menyusun potongan tak utuh ceritaku
kunikahi kau
menjemput sunyi betemu mimpi
mengajak tergelak di
gelap situasi
membimbing di setapak terjal karang negeri
melukis di dinding tembok puri
kunjanji
pada masa sesudah masa
kau adalah ibu dari anak anak kita
pewaris kesabaran sang bunda
keluhuran cinta ayahmya
semoga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar