Ditengah retak retak jiwa
Berlalu lalang luka nganga
Geram gundah gelisah juga amarah
Asin pahit kecut getir tak terpisah
Kusambut suara bisik bisik halus di
dermaga
Kupingku bukan tak dengar maumu
Malangnya otakku terlalu bebal
Leleh keringat berbaur aroma tubuhmu
Kupasti lihat badai kesekian kali
Terseret kepantai atau tersangkut
sepi
Perahu ku berlayar kembali
Tanpa peta tanpa kemudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar